Jumat, 17 Juni 2016

Kehormatan

Kehormatan Kehormatan ini aneh, ada yang tidak peduli, tapi kerena prilakunya baik jadilah ia terhormat. Sebaliknya ada yang gila hormat, karena disiasati dengan cara apapun, jadinya malah tidak terhormat. Baru punya jasa sedikit, diucap-ucap. Punya jabatan, diagung-agungkan. Punya harta, dipamerkan seolah kehormatan bisa dibeli. Ada yang sadar, ada juga yang tidak, bahwa orang hormat karena ada sesuatu. Begitu maksud tercapai, perintahnya tak dituruti. Begitu pensiun, anak buah yang tadinya manis menjadi sinis. Dirinya lalu kaget, inikah kehidupan? Dia lupa semasa menjabat dulu, pernahkah dia hormat kepada bawahan? Dia lupa saat kaya dulu,dermawan karena butuh sanjungan. Kini setelah dicampakan, seolah dirinyalah yang paling malang. Dalai Lama Jaga pemikiranmu karena itu akan menjadi ucapanmu. Jaga ucapanmu karena itu akan jadi tindakanmu. Jaga tindakanmu karena itu akan menjadi prilakumu. Jaga prilakumu karena itu akan menjadi kebiasaanmu. Jaga kebiasaanmu karena itu akan menjadi karaktermu. Jaga karaktermu karena itu akan menjadi kehormatanmu. Jaga kehormatanmu karena itu akan menjadi hidupmu. Kemana melangkah? Maka hal yang paling mengecewakan adalah jika anda tak tahu kemana kaki meangkah. Jika anda tak tahu kemana melangkah, dipersimpangan anda akan tertegun, ditiap tempat anda akan terlambat. Keyakinan anda adalah kunci keberhasilan. Bukan ditentukan ilmu, bukan ditentukan oleh kecerdasan, dan bukan ditentukan oleh kedudukan. Masa Depan Bukan ditentukan oleh kecerdasan, karir dan harta. Namun dutentukan oleh perilaku. Kecerdasan bisa menghasilkan harta. Tapi hanya perilaku yang dapat memanfaatkan harta itu. Banyak orang yang bisa meraih kemenangan. Namun hanya sedikit orang yang bisa gunakan kemenangan itu. Masuk surga bukan hanya karena banyak harta. Tapi untuk apa harta itu digunakan.