Jumat, 11 Maret 2016

Terus Berusaha dan Bertindak

Manusia hidup di dunia penuh dengan tentangan, uji, coba dan proses yang akan menimbulkan kebangkitan dan perubahan pada manusia tersebut. Dengan adanya usaha dan tindakan yang tepat maka manusia akan mendapatkan suatu kenikmatan yang ingin diimpikan selama ini. Usaha butuh adanya energi yang harus kita makan setiap hari. Yaitu energi positif. Selain itu butuh adanya tindakan yang sesuai dan selalu menjaga semangat tanpa ada rasa lelah atau menyerah.
Berusaha dan bertindak itu berbeda tipis hanya saja proses yang menentukan keduanya. Ketika kita berusaha dengan sebaik mungkin dalam hal pekerjaan atau aktivitas yang kita geluti, maka butuh adanya tindakan yang maksimal agar usaha yang kita jalani berjalan dengan lancar dengan berbagai proses. Dalam hal ini, kita harus niat teguh bagaimana kita terus berusaha dan bertindak semaksimal mungkin dengan menjaga dan menyeimbangkannya tanpa memaksakan kehendak.
Kita ambil contoh saja, seorang remaja yang mempunyai impian menjadi penulis terkenal. Berawal dari coba-coba dia menulis lalu menikmati dunia itu. Dia imbangi dengan berusaha untuk belajar yang giat tentang dunia kepenulisan lewat buku dan media lainnya. Selain itu dia selalu menerapkan belajarnya dalam sebuah proses tindakan untuk mengembangkannya berupa tulisannya. Dalam tahap proses belajar dan menulis selalu seimbang. Seiring waktu dia mempunyai jaringan dan mendapatkan ide banyak sehingga dia bisa menularkan tulisannya di sebuah media atau penerbit. Tapi masih dalam tahap proses dia terus mengukir tulisannya bagaimana menjadi yang terbaik, akhirnya dia menemukan tulisannya menjadi tulisan yang bermanfaat dan dipublikasikan serta dibaca banyak orang.
Itu sedikit gambaran bagaimana berusaha dan betindak berjalan seimbang dan bergandengan. Bisa disimpulkan bahwa dalam setiap usaha yang kita jalani dengan tindakan yang maksimal pasti ada buah dan jodoh yang tepat atas usaha yang selama ini kita tekuni.
Maka dari itu, terus berusaha dan bertindak adalah kunci utama dalam meraih impian dan kesuksesan dengan memperkokoh niat usaha serta berdoa setiap akan melangkah.


Read more: http://motivasi.blogekstra.com/nastain19/terus-berusaha-dan-bertindak.html#ixzz42eK4DHk5 
Follow Us @blogekstra 

Menjadi Lawan Bicara yang Asyik

Manusia merupakan makhluk social yang pasti membutuhkan bantuan makhluk lainnya, sehingga dalam kesehariannya seseorang akan melakukan interaksi dengan berkomunikasi menyampaikan pendapat, kadang kala kita sering mendengarkan cerita ataupun curhatan dari teman karena mereka menganggap bahwa kita merupakan orang yang terpercaya dan asyik untuk diajak berbicara. Namun ada beberapa hambatan yang sering dirasakan oleh kita sebagai pendengar karena mungkin kita kurang memahami bagaimana menjadi lawan bicara yang asyik bagi lawan bicara kita.

Berikut beberapa tips agar kita menjadi lawan bicara yang asyik dan tidak membosankan.
1.     Memoposisikan diri dengan lawan bicara
Seseorang yang ingin berbicara kepada kita pasti berbeda setiap orangnya. Agar kita benar-benar memahami apa yang mereka rasakan alangkah lebih baiknya kita memposisikan diri kita sebagai orang yang mengalami hal yang dialami oleh lawan bicara kita, baik yang diceritakan oleh lawan kita adalah hal yang menggembirakan ataupun yang menyedihkan, dengan memposisikan diri, lawan bicara akan menganggap kita sebagai lawan bicara yang benar-benar ikut merasakan apa yang mereka rasakan.
2.     Tidak menoleh atau memalingkan wajah
Sering kita lakukan kesalahan kecil yang itu membuat orang lain merasa tidak dihargai. Sebagai lawan bicara yang baik, tidak etis jika kita yang dijadikan lawan bicara menoleh kearah selain arah lawan bicara kita, memalingkan pandangan kearah lain akan membuat lawan bicara merasa tidak dihargai dan merasa apa yang disampaikan tidak penting untuk kita ketahui. Kadangkala kita focus pada handphone yang ada ditangan kita dari pada mendengarkan lawan bicara atau meminta pada lawan bicara berhenti sebentar untuk bercerita karena kita sedang membalas SMS, atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan hanphone. Seperti pembahasan sebelumnya inilah yang membuat lawan bicara merasa agak jengkel dan merasa tidak dihargai. Hal ini juga berlaku ketika kita menghadiri seminar ataupun ceramah.
3.     Memberikan pertanyaan, tanggapan dan masukan
Bagaimana agar kita bisa membuktikan bahwa kita telah mendengarkan lawan bicara?
Pertama: memberikan pertanyaan kepada lawan bicara mengenai hal yang sedang dibicarakan merupakan hal yang dapat membuktikan bahwa kita benar-benar memperhatikan apa yang mereka katakana dari awal hingga akhir. Kedua: memberikan tanggapan agar lawan bicara dapat mempertimbangkan apa yang kita sampaikan. Untuk menjadi bahan pertimbangan lawan bicara tentunya tanggapan kita yang sesuai dengan keadaan yang sedang dialami oleh lawan bicara kita. Ketiga: memberikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh lawan bicara kita, lawan bicara kita memberitahu tentang masalah yang dihadapi kepada kita tujuannya agar mendapat solusi dari masalah yang mereka hadapi. Maka berikanlah solusi, itu membantu bagi lawan bicara dan tentunya jika ia mempunyai masalah atau berita bahagia lainnya akan menceritakan lagi kepada kita, ini bisa menjadi bahan pelajaran dan pengalaman untuk kita juga.

4.     Tidak menyebarluaskan apa yang dibicarakan
Tanda orang munafik adalah orang yang tidak bisa mengemban amanah yang diberikan. Berita atau cerita yang dibicarakan antara kita dengan lawan bicara bisa jadi merupakan aib atau masalah yang tidak seharusnya kita sebar luaskan kepada orang lain. Biarkan hal itu menjadi rahasia antara kita dengan lawan bicara kita. Berbeda jika kita mengikuti seminar, maka lebih baiknya kita menyebar luaskannya agar teman-teman kita yang lainnya bisa mendapat informasi seperti yang kita dapatkan.
Kesimpulan:
·         Menjadi amanah dengan menyimpan rahasia lawan bicara
·         Menghargai orang yang sedang berbicara kepada kita, baik itu guru/dosen, teman atau pembicara dalam kegiatan-kegiatan tertentu
·         Menjadikan pelajaran dari setiap apa yang kita dapatkan dari orang lain
·         Selalu memperbaiki diri agar menjadi lebih baik dengan bertambahnya informasi yang datang pada kita
JADILAH ORANG YANG TERPERCAYA DIMANAPUN KITA BERADA
SEMOGA BERMANFAAT

Sabtu, 05 Maret 2016

penyuluh perikanan tayu: Teknik Berternak Dan Cara Budidaya Ikan Patin Di K...

penyuluh perikanan tayu: Teknik Berternak Dan Cara Budidaya Ikan Patin Di K...: Teknik Berternak Dan Cara Budidaya Ikan Patin Di Kolam Air Tawar sumber: http://farrayroom.blogspot.co.id/2014/03/cara-budidaya-i...

penyuluh perikanan tayu: Budidaya Udang Vannamei (litopenaeus Vannamei) Pol...

penyuluh perikanan tayu: Budidaya Udang Vannamei (litopenaeus Vannamei) Pol...: Budidaya Udang Vannamei (litopenaeus Vannamei) Pola Tradisional Plus THE THOQUE/PUBLIKASIJurnal/994x/ BUDIDAYA UDANG VANNAMEI POLA TRAD...

penyuluh perikanan tayu: Cara Budidaya Kepiting Bakau

penyuluh perikanan tayu: Cara Budidaya Kepiting Bakau: Cara Budidaya Kepiting Bakau Sumber : http://sobatbaru.blogspot.com Kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh...

penyuluh perikanan tayu: Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kegiatan Perikanan...

penyuluh perikanan tayu: Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kegiatan Perikanan...: Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kegiatan Perikanan dan Ketahanan Pangan DAMPAK PERUBAHAN IKLIM PADA PERIKANAN: Konsentrasi CO2 atmo...

penyuluh perikanan tayu: BUDIDAYA IKAN NILA GIFT (Oreochromis niloticus ble...

penyuluh perikanan tayu: BUDIDAYA IKAN NILA GIFT (Oreochromis niloticus ble...: BUDIDAYA IKAN NILA GIFT (Oreochromis niloticus bleeker) 1. PENDAHULUAN                 Ikan Nila GIFT (Oreochromis nilot...

penyuluh perikanan tayu: Cara Mudah Dalam Membaca Potensi Pasar Bisnis Ikan...

penyuluh perikanan tayu: Cara Mudah Dalam Membaca Potensi Pasar Bisnis Ikan...: Cara Mudah Dalam Membaca Potensi Pasar Bisnis Ikan Lele Permintaan ikan lele konsumsi di hampir semua wilayah yang ada di Indonesia ter...

penyuluh perikanan tayu: BUDIDAYA LELE SISTEM BIOFLOC

penyuluh perikanan tayu: BUDIDAYA LELE SISTEM BIOFLOC: BUDIDAYA LELE SISTEM BIOFLOC Secara ekonomis, usaha budidaya lele sangat menguntungkan serta tidak membutuhkan perawatan yang ti...

penyuluh perikanan tayu: BUDIDAYA IKAN MAS (Cyprinus carpio)

penyuluh perikanan tayu: BUDIDAYA IKAN MAS (Cyprinus carpio): BUDIDAYA IKAN MAS (Cyprinus carpio) Budidaya ikan mas (Cyprinus carpio L.) telah lama berkembang di Indonesia. Selain mudah ...

penyuluh perikanan tayu: REPRODUKSI DAN PERKEMBANGBIAKAN BELUT

penyuluh perikanan tayu: REPRODUKSI DAN PERKEMBANGBIAKAN BELUT: REPRODUKSI DAN PERKEMBANGBIAKAN BELUT Seperti telah diketahui bahwa belut memang gembongnya kaum ikan air  tawar, disebut sebagai gem...

penyuluh perikanan tayu: Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan

penyuluh perikanan tayu: Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan: Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) & Forum Peningkatan Konsumsi Ikan...

Jalankan Program Nawacita, KKP Lakukan Pengalihan Ukuran Kapal

KKPNews, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti concern merealisasikan program Nawacita yang digagas Presiden Jokowi. Hal ini disampaikannya dalam Retreat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Ballroom Hotel Century di hadapan para pegawai Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT), Senin (22/2).
Dalam retreat tersebut, Menteri Susi menyatakan bahwa KKP akan merevisi program pembuatan kapal dengan ukuran kecil, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Saat ini cenderung permintaan lebih ke kapal kecil. Mungkin ada baiknya kita juga membuat revisi baru. Kalau perlu kita mengubah kapal yang lebih besar dan menambah ke kapal yang lebih kecil,” ujar Menteri Susi.
Pengalihan ukuran kapal sesuai dengan kebutuhan masyarakat diakui Menteri Susi adalah hal yang boleh dilakukan. Menteri Susi menegaskan bahwa KKP tidak perlu membuat hal yang kurang dibutuhkan.
“Saya melihat memang kecenderungan orang minta kapal kecil karena lebih irit. Kedua, karena ikan sangat banyak. Kita bisa mengurangi kapal yang lebih besar menjadi kapal yang lebih kecil. Kapal 30 GT turun 10%, 20 GT turun 20%, 10 GT turun 10%. Semua dialihkan turun ke kapal yang 5 GT,” jelas Menteri Susi.
Menteri Susi juga mengatakan bahwa pengalihan ukuran kapal demi kesejahteraan masyarakat sesuai dengan program Nawacita. “Bila kita bicara nawacita, inilah nawacita,” ujarnya.
(RA/DS)
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
  • Terinspirasi (46.7%)
  • Senang (20.0%)
  • Takut (13.3%)
  • Terhibur (6.7%)
  • Terganggu (6.7%)
  • Sedih (6.7%)
  • Marah (0.0%)
  • Tidak Peduli (0.0%)