Kamis, 06 Agustus 2015

Bagaimana mendesain pemilih menjadi pemilih sesungguhnya?



Momentum Pemilukada yang akan dilaksanakan dalam beberapa bulan mendatang harus menjadi kesempatan yang baik bagi rakyat untuk memperoleh pendidikan politik, agar pesta demokrasi lokal ini dapat berkorelasi positif dalam penguatan kebersamaan dan tetap terjaganya harmoni sosial.

Kita tentu berharap agar para elit politik lokal, para kandidat beserta segenap tim pemenangannya untuk membangun langkah dan perilaku yang konstruktif dan edukatif, agar Pemilukada itu menjadi pesta rakyat yang menyenangkan dan mencerahkan bukan menegangkan. 

Para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pemilukada harus memiliki good will dan political will untuk melakukan pendidikan politik, agar proses dan pelaksanaan kompetisi politik berjalan secara berkualitas dan berbudaya.

Para kandidat yang akan berlaga di medan persaingan harus mampu mengangkat isu dan tema konstruktif serta program-program yang realistik untuk mendorong perubahan dan kemajuan yang berarti.

Pertanyaannya adalah bagaimana mendesain pemilih menjadi pemilih sesungguhnya, bukan suporter (pemilih yang semu), sehingga dapat mendongkrak kualitas Pemilukada sekaligus mampu memberikan makna pendidikan politik bagi warga?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar