Manusia merupakan
makhluk social yang pasti membutuhkan bantuan makhluk lainnya, sehingga dalam
kesehariannya seseorang akan melakukan interaksi dengan berkomunikasi
menyampaikan pendapat, kadang kala kita sering mendengarkan cerita ataupun
curhatan dari teman karena mereka menganggap bahwa kita merupakan orang yang
terpercaya dan asyik untuk diajak berbicara. Namun ada beberapa hambatan yang
sering dirasakan oleh kita sebagai pendengar karena mungkin kita kurang
memahami bagaimana menjadi lawan bicara yang asyik bagi lawan bicara kita.
Berikut beberapa tips
agar kita menjadi lawan bicara yang asyik dan tidak membosankan.
1.
Memoposisikan diri dengan lawan bicara
Seseorang yang ingin berbicara kepada kita
pasti berbeda setiap orangnya. Agar kita benar-benar memahami apa yang mereka
rasakan alangkah lebih baiknya kita memposisikan diri kita sebagai orang yang
mengalami hal yang dialami oleh lawan bicara kita, baik yang diceritakan oleh
lawan kita adalah hal yang menggembirakan ataupun yang menyedihkan, dengan
memposisikan diri, lawan bicara akan menganggap kita sebagai lawan bicara yang
benar-benar ikut merasakan apa yang mereka rasakan.
2.
Tidak menoleh atau memalingkan wajah
Sering kita lakukan kesalahan kecil yang
itu membuat orang lain merasa tidak dihargai. Sebagai lawan bicara yang baik,
tidak etis jika kita yang dijadikan lawan bicara menoleh kearah selain arah
lawan bicara kita, memalingkan pandangan kearah lain akan membuat lawan bicara
merasa tidak dihargai dan merasa apa yang disampaikan tidak penting untuk kita
ketahui. Kadangkala kita focus pada handphone yang ada ditangan kita dari pada
mendengarkan lawan bicara atau meminta pada lawan bicara berhenti sebentar
untuk bercerita karena kita sedang membalas SMS, atau kegiatan lainnya yang
berhubungan dengan hanphone. Seperti pembahasan sebelumnya inilah yang membuat
lawan bicara merasa agak jengkel dan merasa tidak dihargai. Hal ini juga
berlaku ketika kita menghadiri seminar ataupun ceramah.
3.
Memberikan pertanyaan, tanggapan dan
masukan
Bagaimana agar kita bisa membuktikan bahwa
kita telah mendengarkan lawan bicara?
Pertama: memberikan pertanyaan kepada
lawan bicara mengenai hal yang sedang dibicarakan merupakan hal yang dapat
membuktikan bahwa kita benar-benar memperhatikan apa yang mereka katakana dari
awal hingga akhir. Kedua: memberikan tanggapan agar lawan bicara dapat
mempertimbangkan apa yang kita sampaikan. Untuk menjadi bahan pertimbangan
lawan bicara tentunya tanggapan kita yang sesuai dengan keadaan yang sedang
dialami oleh lawan bicara kita. Ketiga: memberikan solusi atas masalah yang
dihadapi oleh lawan bicara kita, lawan bicara kita memberitahu tentang masalah
yang dihadapi kepada kita tujuannya agar mendapat solusi dari masalah yang
mereka hadapi. Maka berikanlah solusi, itu membantu bagi lawan bicara dan
tentunya jika ia mempunyai masalah atau berita bahagia lainnya akan
menceritakan lagi kepada kita, ini bisa menjadi bahan pelajaran dan pengalaman untuk
kita juga.
4.
Tidak menyebarluaskan apa yang dibicarakan
Tanda orang munafik adalah orang yang
tidak bisa mengemban amanah yang diberikan. Berita atau cerita yang dibicarakan
antara kita dengan lawan bicara bisa jadi merupakan aib atau masalah yang tidak
seharusnya kita sebar luaskan kepada orang lain. Biarkan hal itu menjadi
rahasia antara kita dengan lawan bicara kita. Berbeda jika kita mengikuti
seminar, maka lebih baiknya kita menyebar luaskannya agar teman-teman kita yang
lainnya bisa mendapat informasi seperti yang kita dapatkan.
Kesimpulan:
·
Menjadi amanah dengan menyimpan rahasia
lawan bicara
·
Menghargai orang yang sedang berbicara
kepada kita, baik itu guru/dosen, teman atau pembicara dalam kegiatan-kegiatan
tertentu
·
Menjadikan pelajaran dari setiap apa yang
kita dapatkan dari orang lain
·
Selalu memperbaiki diri agar menjadi lebih
baik dengan bertambahnya informasi yang datang pada kita
JADILAH ORANG YANG TERPERCAYA DIMANAPUN
KITA BERADA
SEMOGA BERMANFAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar